Kamis, 06 Oktober 2016

Pingsannya Rasulullah saat berdialog mengenai neraka dengan malaikat jibril

Nabi Muhammad SAW suatu ketika didatangi oleh Malaikat Jibril yang akan menurunkan wahyu dari Allah SWT mengenai neraka dan pintu-pintunya.  Rasulullah SAW kemudian meminta Malaikat Jibril untuk menyebutkan golongan umat yang kelak akan melewati pintu-pintu itu. ”Wahai Jibril, siapakah yang akan menempati pintu pertama?” tanya Rasulullah SAW. ”Pintu pertama dinamakan Hawiyah, yang diperuntukkan bagi kaum munafik dan kafir,” jawab Malaikat Jibril. Rasulullah SAW Sangat Sedih. ”Lalu siapakah yang akan melewati pintu kedua? tanya Rasul kembali. ”Pintu kedua dinamakan Jahim, yang diperuntukkan bagi kaum musyrikin,” jelas Malaikat jibril. ”Bagaimana dengan pintu ketiga?” tanya Rasulullah SAW kembali. ”Pintu ketiga dinamakan Saqar, yang diperuntukkan bagi kaum Shobiin atau kaum penyembah api,” jawab Malaikat Jibril. ”Selanjutnya pintu keempat untuk siapa?” tanya Rasulullah SAW. ”Pintu keempat dinamakan Ladha, untuk iblis dan pengikutnya,” jawab Jibril. Rasulullah SAW terdiam sejenak, ia berharap tidak ada satu pintu neraka yang diperuntukkan bagi umatnya. ”Kemudian pintu kelima dan keenam untuk siapa?” kata Rasululah SAW. ”Pintu kelima dinamakan Huthomah, diperntukkan bagi Yahudi, sedangkan pintu keenam dinamakan Sa'ir untuk kaum kafir,” jelas Malaikat Jibril. ”Wahai Jibril, sekarang ceritakanlah kepadaku tentang pintu neraka yang ke tujuh itu?” pinta Rasulullah SAW. Mendapatkan pertanyaan seperti itu, Malaikat Jibril sejenak diam seperti ragu hendak menceritakannya....

Minggu, 25 September 2016

Jenis jenis maksiat anggota tubuh

Ketahuilah, bahwa agama Islam terdiri atas dua ba­gian: meninggalkan apa yang dilarang dan melakukan amal ketaatan. Meninggalkan apa yang dilarang jauh lebih sulit karena melakukan amal ketaatan dapat di­lakukan setiap orang, sedangkan meninggalkan syahwat hanya bisa diwujudkan oleh mereka yang tergolong shid­diqun. Oleh karena itu, Rasulullah SAW. bersabda, “Orang yang berhijrah adalah yang meninggalkan keburukan, sedangkan orang yang berjihad adalah yang berjuang melawan hawa nafsunya.” Ketahuilah bahwa ketika engkau bermaksiat sesungguhnya engkau melakukan maksiat tersebut dengan anggota badanmu padahal ia merupakan nikmat dan amanat Allah yang diberikan kepadamu. Mempergunakan nikmat Allah dalam rang­kat bermaksiat kepada-Nya adalah puncak kekufuran. Dan berkhianat terhadap amanat yang dititipkan Allah kepadamu betul-betul merupakan perbuatan yang me­lampaui batas. Anggota badanmu adalah rakyat atau gembalaanmu, maka perhatikan dengan baik bagaimana kamu menggembalakan mereka. Masing-masing kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin bertanggung ja­wab atas yang dipimpinnya. Sadarlah bahwa semua anggota badanmu akan menjadi saksi atasmu pada hari kiamat dengan lidah yang fasih. Ia akan menyingkap rahasiamu di hadapan semua makhluk. Allah Swt. berfirman, “Pada hari dimana lidah, tangan, dan kaki mereka menjadi saksi atas perbuatan yang kalian lakukan” (Q.S. an-Nur: 24) Allah Swt berfirman, “Pada hari ini, Kami tutup mulut mereka sedangkan tangan mereka berbicara pada Kami...

Sabtu, 24 September 2016

Pingsannya rasulullah ketika berdiskusi dengan malaikat jibril mengenai neraka

Nabi Muhammad SAW suatu ketika didatangi oleh Malaikat Jibril yang akan menurunkan wahyu dari Allah SWT mengenai neraka dan pintu-pintunya.  Rasulullah SAW kemudian meminta Malaikat Jibril untuk menyebutkan golongan umat yang kelak akan melewati pintu-pintu itu. ”Wahai Jibril, siapakah yang akan menempati pintu pertama?” tanya Rasulullah SAW. ”Pintu pertama dinamakan Hawiyah, yang diperuntukkan bagi kaum munafik dan kafir,” jawab Malaikat Jibril. Rasulullah SAW Sangat Sedih. ”Lalu siapakah yang akan melewati pintu kedua? tanya Rasul kembali. ”Pintu kedua dinamakan Jahim, yang diperuntukkan bagi kaum musyrikin,” jelas Malaikat jibril. ”Bagaimana dengan pintu ketiga?” tanya Rasulullah SAW kembali. ”Pintu ketiga dinamakan Saqar, yang diperuntukkan bagi kaum Shobiin atau kaum penyembah api,” jawab Malaikat Jibril. ”Selanjutnya pintu keempat untuk siapa?” tanya Rasulullah SAW. ”Pintu keempat dinamakan Ladha, untuk iblis dan pengikutnya,” jawab Jibril. Rasulullah SAW terdiam sejenak, ia berharap tidak ada satu pintu neraka yang diperuntukkan bagi umatnya. ”Kemudian pintu kelima dan keenam untuk siapa?” kata Rasululah SAW. ”Pintu kelima dinamakan Huthomah, diperntukkan bagi Yahudi, sedangkan pintu keenam dinamakan Sa'ir untuk kaum kafir,” jelas Malaikat Jibril. ”Wahai Jibril, sekarang ceritakanlah kepadaku tentang pintu neraka yang ke tujuh itu?” pinta Rasulullah SAW. Mendapatkan pertanyaan seperti itu, Malaikat Jibril sejenak diam seperti ragu hendak menceritakannya....

Muthiah, Wanita pertama penghuni surga

Wanita Pertama Penghuni Surga bukanlah putri seorang nabi, melainkan Dialah Mutiah. Mengapa bisa demikian? Siti Fatimah Putri Rasul pun sangat penasaran dibutanya. Suatu hari putri Nabi SAW. Fatimah Az Zahra ra bertanya kepada Rasulullah SAW, siapakah wanita pertama yang memasuki surga setelah Ummahatul Mukminin setelah istri-istri Nabi SAW? Rasulullah bersabda : Dialah Mutiah. Berhari-hari Fatimah Az Zahra berkeliling kota Madinah untuk mencari tahu keberadaan siapa Mutiah itu dan dimana wanita yang dikatakan oleh Nabi SAW itu tinggal. Alhamdulillah dari informasi yang didapatkannya, Fatimah mengetahui keberadaan dan tempat tinggal Mutiah di pinggiran kota Madinah. Atas ijin suaminya Ali bin Abi Thalib, maka Fatimah Az Zahra dengan mengajak Hasan putranya untuk bersilaturahmi ke rumah Mutiah pada pagi hari. Sesampainya di rumah Mutiah, maka Fatimah yang sudah tidak sabar segera mengetuk pintu rumah Mutiah dengan mengucapkan salam. “Assalaamualaikum ya ahlil bait”. Dari dalam rumah terdengar jawaban seorang wanita, “Waalaikassalaam … siapakah diluar?” lanjutnya bertanya. Fatimah menjawab, “Saya Fatimah putri Muhammad SAW.” Mutiah menjawab, “Alhamdulillah, hari ini rumahku dikunjungi putri Nabi junjungan alam semesta.” Segera Mutiah membuka sedikit pintu rumahnya, dan ketika Mutiah melihat Fatimah membawa putra laki-lakinya yang masih kecil (dalam riwayat masih berumur 5 tahun). Maka Mutiah kembali menutup pintu rumahnya kembali, terkagetlah Fatimah dan bertanyalah putri...

Ditolaknya do'a karena sebutir kurma

Selesai menunaikan ibadah haji, Ibrahim bin Adham berniat untuk berziarah ke Masjidil Aqsa. Sebagai bekalan perjalanan, ia membeli kurma dari pedagang tua yang berniaga berhampiran Masjidil Haram. Setelah kurma ditimbang dan dibungkus, Ibrahim terlihat sebutir kurma terjatuh dari meja berhampiran dengan timbangan. Menyangka kurma itu sebahagian dari yang ia beli, Ibrahim memungut dan memakannya. Setelah itu ia terus berangkat menuju Al Aqsa. Empat bulan kemudian, Ibrahim tiba di Al Aqsa. Seperti biasa, ia suka memilih satu tempat beribadah dalam ruangan di bawah Kubah Sakhra. Ia bersolat dan berdoa dengan khusyuk sekali. Tiba tiba ia mendengar percakapan dua Malaikat tentang dirinya. “Itu, Ibrahim bin Adham, ahli ibadah yang zuhud dan wara’ yang doanya selalu dikabulkan ALLAH SWT,” kata malaikat yang satu. “Tetapi sekarang tidak lagi. Doanya ditolak kerana empat bulan yang lalu ia memakan sebutir kurma yang jatuh dari meja seorang pedagang tua berhampiran Masjidil haram,” jawab malaikat yang satu lagi.. Ibrahim bin Adham terkejut sekali, ia terasa cemas sekali, jadi selama 4 bulan ini ibadahnya, solatnya, doanya dan mungkin amalan-amalan lainnya tidak diterima oleh ALLAH SWT gara-gara memakan sebutir kurma yang bukan haknya. “Astaghfirullahal ‘adzhim” Ibrahim beristighfar. Terus ia berkemas untuk berangkat lagi menuju ke Mekkah untuk menemui pedagang tua penjual kurma. Untuk meminta dihalalkan sebutir kurma yang telah ditelannya. Begitu sampai di Mekkah ia bergegas terus menuju...

Kisah Umar bin Khattab dan rakyatnya

Umar adalah sosok pemimpin teladan yang sangat mengerti kepentingan rakyatnya. Padahal ia sendiri hidup dalam kondisi sangat sederhana. Pada suatu malam, sudah menjadi kebiasaan bahwa Khalifah Umar bin Khattab sering berkeliling mengunjungi, menginvestigasi kondisi rakyatnya dari dekat. Nah, pada suatu malam itu, ia menjumpai sebuah gubuk kecil yang dari dalam terdengar suara tangis anak-anak. Ia pun mendekat dan mencoba untuk memperhatikan dengan seksama keadaan gubuk itu. Ternyata dalam gubuk itu terlihat seorang ibu yang sedang memasak, dan dikelilingi oleh anak-anaknya yang masih kecil. Si ibu berkata kepada anak-anaknya, ”Tunggulah...! Sebentar lagi makanannya matang.” Sang Khalifah memperhatikan dari luar, si ibu terus menerus menenangkan anak-anaknya dan mengulangi perkataannya bahwa makanan yang dimasaknya akan segera matang. Sang Khalifaf menjadi sangat penasaran, karena yang dimask oleh ibu itu tidak kunjung matang, padahal sudah lama dia memasaknya. Akhirnya Khalifah Umar memutuskan untuk menemui ibu itu, ”Mengapa anak-anakmu tidak juga berhenti menangis, Bu..?” tanya Sang Khalifah. ”Mereka sangat lapar,” jawab si ibu. ”Kenapa tidak cepat engkau berikan makanan yang dimasak dari tadi itu?” tanya Khalifah. ”Kami tidak ada makanan. Periuk yang dari tadi aku masak hanya berisi batu untuk mendiamkan mereka. Biarlah mereka berfikir bahwa periuk itu berisi makanan, dengan begitu mereka akan berhenti menangis karena kelelahan dan tertidur.” jawab si ibu. Setelah mendengar...

Senin, 12 September 2016

Kisah julaibib seorang sahabat rasulullah yang amat shaleh

Namanya Julaibib, begitulah dia biasa dipanggil. Nama ini sendiri mungkin sudah menunjukkan ciri fisiknya yang kerdil dan pendek. Nama Julaibib adalah nama yang tidak biasa dan tidak lengkap. Nama ini, tentu bukan ia sendiri yang menghendaki. Bukan pula orangtuanya. Julaibib hadir ke dunia tanpa mengetahui siapa ayah dan ibunya. Demikian pula orang-orang, semua tidak tahu, atau tidak mau tahu tentang nasab Julaibib. Bagi masyarakat Yatsrib, tidak bernasab dan tidak bersuku adalah cacat sosial yang sangat besar. Tampilan fisik dan kesehariannya juga menjadi alasan sulitnya orang lain ingin berdekat-dekat dengannya. Wajahnya jelek terkesan sangar, pendek, bunguk, hitam, dan fakir. Kainnya usang, pakaiannya lusuh, kakinya pecah-pecah tidak beralas. Tidak ada rumah untuk berteduh, tidur hanya berbantalkan tangan, berkasurkan pasir dan kerikil. Tidak ada perabotan, minum hanya dari kolam umum yang diciduk dengan tangkupan telapak tangan. Abu Barzah, pemimpin Bani Aslam, sampai-sampai berkata tentang Julaibib, “Jangan pernah biarkan Julaibib masuk diantara kalian! Demi Allah jika dia berani begitu, aku akan melakukan hal yang mengerikan padanya!” demikianlah keadaan Julaibib pada saat itu. Namun jika Allah berkehendak menurunkan rahmatNya, tidak satu makhluk pun bisa menghalangi. Julaibib menerima hidayah, dan dia selalu berada di shaf terdepan dalam shalat maupun jihad. Meski hampir semua orang tetap memperlakukannya seolah ia tiada, tidak begitu dengan Rasulullah Shollallahu ‘alaihi...

Rasulullah dan pengemis yahudi buta

Di sudut pasar Madinah Al-Munawarah seorang pengemis Yahudi buta hari demi hari apabila ada orang yang mendekatinya ia selalu berkata ”Wahai saudaraku jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan dipengaruhinya”. Setiap pagi Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawa makanan, dan tanpa berkata sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapi makanan yang dibawanya kepada pengemis itu walaupun pengemis itu selalu berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad. Rasulullah SAW melakukannya hingga menjelang Beliau SAW wafat. Setelah kewafatan Rasulullah tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu. Suatu hari Abubakar r.a berkunjung ke rumah anaknya Aisyah r.ha. Beliau bertanya kepada anaknya, ”anakku adakah sunnah kekasihku yang belum aku kerjakan”, Aisyah r.ha menjawab pertanyaan ayahnya, ”Wahai ayah engkau adalah seorang ahli sunnah hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum ayah lakukan kecuali satu sunnah saja”. ”Apakah Itu?”, tanya Abubakar r.a. Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang berada di sana”, kata Aisyah r.ha. Keesokan harinya Abubakar r.a. pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikannya kepada pengemis itu. Abubakar r.a mendatangi pengemis itu dan memberikan makanan itu kepada nya. Ketika Abubakar r.a. mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil...

Senin, 05 September 2016

Kisah Tsalabah bin Abdurrahman dan ketakutannya akan dosa

Seorang pemuda dari kaum Anshar yang bernama Tsa’labah bin Abdurrahman telah masuk Islam. Dia sangat setia melayani Rasulullah SAW. Suatu ketika Rasulullah SAW mengutusnya untuk suatu keperluan. Dalam perjalanannya dia melalui rumah salah seorang dari Anshar, maka terlihat dirinya seorang wanita Anshar yang sedang mandi. Dia takut akan turun wahyu kepada Rasulullah SAW menyangkut perbuatannya itu. Maka dia pun pergi kabur. Dia menuju ke sebuah gunung yang berada di antara Mekkah dan Madinah dan terus mendakinya. Selama empat puluh hari Rasulullah SAW kehilangan dia. Lalu Jibril AS turun kepada Nabi SAW dan berkata, “Wahai Muhammad! Sesungguhnya Tuhanmu menyampaikan salam buatmu dan berfirman kepadamu, “Sesungguhnya seorang laki-laki dari umatmu berada di gunung ini sedang memohon perlindungan kepada-Ku.”” Maka Nabi SAW berkata, “Wahai Umar dan Salman! Pergilah cari Tsa’laba bin Aburrahman, lalu bawa kemari.” Keduanya pun lalu pergi menyusuri perbukitan Madinah. Dalam pencariannya itu mereka bertemu dengan salah seorang penggembala Madinah yang bernama Dzufafah. Umar bertanya kepadanya, “Apakah engkau tahu seorang pemuda di antara perbukitan ini?” Penggembala itu menjawab, “Jangan-jangan yang engkau maksud seorang laki-laki yang lari dari neraka Jahanam?” “Bagaimana engkau tahu bahwa dia lari dari neraka Jahanam?” tanya Umar. Dzaufafah menjawab, “Karena, apabila malam telah tiba, dia keluar kepada kami dari perbukitan ini dengan meletakkan tangannya di atas kepalanya...

Kisah khalifah umar dan rakyatnya

Umar adalah sosok pemimpin teladan yang sangat mengerti kepentingan rakyatnya. Padahal ia sendiri hidup dalam kondisi sangat sederhana. Pada suatu malam, sudah menjadi kebiasaan bahwa Khalifah Umar bin Khattab sering berkeliling mengunjungi, menginvestigasi kondisi rakyatnya dari dekat. Nah, pada suatu malam itu, ia menjumpai sebuah gubuk kecil yang dari dalam terdengar suara tangis anak-anak. Ia pun mendekat dan mencoba untuk memperhatikan dengan seksama keadaan gubuk itu. Ternyata dalam gubuk itu terlihat seorang ibu yang sedang memasak, dan dikelilingi oleh anak-anaknya yang masih kecil. Si ibu berkata kepada anak-anaknya, ”Tunggulah...! Sebentar lagi makanannya matang.” Sang Khalifah memperhatikan dari luar, si ibu terus menerus menenangkan anak-anaknya dan mengulangi perkataannya bahwa makanan yang dimasaknya akan segera matang. Sang Khalifaf menjadi sangat penasaran, karena yang dimask oleh ibu itu tidak kunjung matang, padahal sudah lama dia memasaknya. Akhirnya Khalifah Umar memutuskan untuk menemui ibu itu, ”Mengapa anak-anakmu tidak juga berhenti menangis, Bu..?” tanya Sang Khalifah. ”Mereka sangat lapar,” jawab si ibu. ”Kenapa tidak cepat engkau berikan makanan yang dimasak dari tadi itu?” tanya Khalifah. ”Kami tidak ada makanan. Periuk yang dari tadi aku masak hanya berisi batu untuk mendiamkan mereka. Biarlah mereka berfikir bahwa periuk itu berisi makanan, dengan begitu mereka akan berhenti menangis karena kelelahan dan tertidur.” jawab si ibu. Setelah...

Kisah masuk islamnya umar bin khattab

Umar bin Khattab ra terkenal sebagai orang yang berwatak keras dan bertubuh tegap. Sering kali pada awalnya (sebelum masuk Islam) kaum muslimin mendapatkan perlakukan kasar darinya. Sebenarnya di dalam hati Umar sering berkecamuk perasaan-perasaan yang berlawanan, antara pengagungannya terhadap ajaran nenek moyang, kesenangan terhadap hiburan dan mabuk-mabukan dengan kekagumannya terhadap ketabahan kaum muslimin serta bisikan hatinya bahwa boleh jadi apa yang dibawa oleh Islam itu lebih mulia dan lebih baik. Sampailah kemudian suatu hari, beliau berjalan dengan pedang terhunus untuk segera menghabisi Rasulullah SAW. Namun di tengah jalan, beliau dihadang oleh Abdullah an-Nahham al-‘Adawi seraya bertanya: “Hendak kemana engkau ya Umar ?”, “Aku hendak membunuh Muhammad”, jawabnya. “Apakah engkau akan aman dari Bani Hasyim dan Bani Zuhroh jika engkau membunuh Muhammad ?”, “Jangan-jangan engkau sudah murtad dan meninggalkan agama asal-mu?”. Tanya Umar. “Maukah engkau ku tunjukkan yang lebih mengagetkan dari itu wahai Umar, sesungguhnya saudara perempuanmu dan iparmu telah murtad dan telah meninggalkan agamamu”, kata Abdullah. Setelah mendengar hal tersebut, Umar langsung menuju ke rumah adiknya. Saat itu di dalam rumah tersebut terdapat Khabbab bin Art yang sedang mengajarkan al-Quran kepada keduanya (Fatimah, saudara perempuan Umar dan suaminya). Namun ketika Khabbab merasakan kedatangan Umar, dia segera bersembunyi di balik rumah. Sementara Fatimah, segera menutupi lembaran...

Kisah seorang pemuda sholeh dan sebuah apel

Seorang lelaki yang sholeh bernama Tsabit bin Ibrahim sedang berjalan di pinggiran kota Kufah. Tiba-tiba dia melihat Sebuah apel jatuh keluar pagar sebuah kebun buah-buahan. Melihat apel yang merah marun itu tergeletak di tanah membuat air liur Tsabit terlihat, apalagi di hari yang panas dan ditengah kehausan. Maka tanpa berpikir panjang dipungut dan dimakanlah buah apel yang lezat itu, akan tetapi baru setengahnya di makan dia teringat bahwa buah itu bukan miliknya dan dia belum mendapat izin pemiliknya. Maka ia segera pergi kedalam kebun buah-buahan itu hendak menemui pemiliknya agar meminta dihalalkan buah yang telah dimakannya. Di kebun itu ia bertemu dengan seorang lelaki. Maka langsung saja dia berkata, “Aku sudah makan setengah dari buah apel ini. Aku berharap anda menghalalkannya”. Orang itu menjawab, “Aku bukan pemilik kebun ini. Aku Khadamnya yang ditugaskan menjaga dan mengurus kebunnya”. Dengan nada menyesal Tsabit bertanya lagi, “Dimana rumah pemiliknya? Aku akan menemuinya dan minta agar dihalalkan apel yang telah ku makan ini.” Pengurus kebun itu memberitahukan, “Jika engkau ingin pergi kesana maka engkau harus menempuh perjalan sehari semalam”. Tsabit bin Ibrahim bertekad akan pergi menemui si pemilik kebun itu. Katanya kepada orang tua itu, “Tidak apa-apa. Aku akan tetap pergi menemuinya, meskipun rumahnya jauh. Aku telah memakan apel yang tidak halal bagiku kerana tanpa izin pemiliknya. Bukankah Rasulullah s.a.w. sudah memperingatkan kita melalui sabdanya:...

Sabtu, 30 Juli 2016

Pertanyaan umum Penyakit Diabetes Mellitus/ Kencing Manis beserta jawabannya

Serba – serbi DM Sebelumnya mari ucapkan bismillahirrahmanirrahim terlebih dahulu. Disini InsyaAllah saya akan berusaha menjawab pertanyaan – pertanyaan umum mengenai penyakit Diabetes Melitus atau Kencing Manis. 1.DM atau Kencing Manis tuh apa sih ?             Diabetes Melitus sendiri merupakan penyakit yang terjadi akibat dari gangguan organ pankreas dalam mengeluarkan hormon insulin sehingga menyebabkan gula dalam darah menjadi meningkat 2. Penyakit DM jenisnya apa aja ? Secara garis besar terdapat 4 jenis ·         Dm tipe 1 : Disebebkan oleh karena memang kurangnya / tidak dihasilkannya hormon insulin dalam tubuh . Sering disebut juga DM anak ·         DM tipe 2 : Disebabkan oleh karena kurangnya insulin atau sudah mulai lelahnya insulin . Ini merupakan tipe yang paling sering dijumpai dan biasanya diturunkan. Bisa juga akibat pola makan yang tidak baik disertai kurangnya berolahraga serta sering pada pasien – pasien yang memiliki obesitas (kegemukan) ·         DM tipe lain : Terjadi akibat dari obat – obatan, penyakit – penyakit tertentu, penyakit yang berhubungan dengan endokrin, dll) ·         DM gestasional : Terjadi pada ibu – ibu hamil bisa menetap atau pun hanya sementara 3       3.  Apakah...

Minggu, 17 April 2016

Hal yang jarang diketahui tentang dokter

Sekarang banyak masyarakat yang punya anggapan buruk terhadap dokter, paling banyak sih yang beranggapan orientasinya hanya uang, tapi percaya deh gak semua kayak gitu kok, mungkin itu hanya segelintir saja dan akhirnya pandangan publik jadi mengeneralisir. Ini bukti banget kemaren baru aja kejadian, jadi ada seorang kakek tua umurnya 75 tahun dia dateng sendiri ke poli, karena pasien mengeluh kurang pendengaran pada kedua sisi telinga, akhirnya mengharuskanlah pemeriksaan lanjutan untuk penegakan diagnosis. Tetapi ternyata pasien bukanlah pasien bpjs,yang berarti akan ada banyak biaya tambahan untuk pemeriksaan. Dan ketika ditanya kakek ini dari cibinong ke jakarta hanya membawa uang secukupnya untuk berobat dan perjalanan, akhirnya dokter yang bersangkutanlah yang memberikan uang pemeriksaan kepada pasien tersebut.Kejadiannya sih gak cuma ini doang, ada yang patungan beli infus, obat2an, bahkan sampe biaya operasi gratis. Sebenernya bukan masalah seberapa besar uang yang dikeluarkan, tapi mungkin pesannya cobalah jangan mudah menjudge suatu profesi apalagi zaman sekarang media gencar banget buat ngejelek2in dan yang media incer kan yang jelek2nya ajaPadahal jelas dalam surat al hujurat ayat 6 kalau mendengar suatu berita, teliti lah terlebih dahulu, mungkin berita itu benar ataupun salah, jadi jangan sepenuhnya percaya&nb...