Rabu, 04 Maret 2015

Kisah tentang Makna sebuah perbuatan

Malam pengantin adalah impian setiap gadis . Pernikahan adalah tujuan yang berusaha diwujudkan oleh stiap pemuda .Bahkan, sebagian gadis dan pemuda berusaha meraihnya dengan segala cara, dengan berprinsip tujuan menghalalkan segala cara, ak peduli cara ini bertentangan dengan norma – norma islam . Misalnya, mencari kesenangan melalui saling berbagi cerita lewat telepon, mengadakan pertemuan untuk mengungkapkan perasaan, atau lewat internet

Sebagian remaja putri lainnya menganggap, gadis suci yang tidak pernah melihat laki – laki dalam hidupnya selain mahramnya, adalah wanita yang tidak mungkin bisa menikah pada masa ini . Padahal, sebenarnya, terlambat menikah kadan nikmat tersendiri . Misalnya, allah mempertemukannya dengan seorang pria shalih yang membahagiakannya sepanjang hidupnya .

Tokoh kita kali ini adalah seorang gadis muslimah yang suci dan pemalu . Ia memakai cadar, taat beragama dan berbudi mulia . Allah menganugerahkan kepadanya seorang suami muslim dengan kekuasaan dan takdirnya, tanpa harus membuka wajah dan dua tangannya atau memamerkan sebagian anggota tubuhnya, seperti dilakukan kebanyakan wanita saat ini. Mereka berdalih dengan modernisasi zaman berarti dapat berbicara dengan suara nyaring, mengumabr senyum dan tawa dihadapan laki – laki tanpa peduli apa pun .

Kini, tibalah saat perkawinan. Usai sudah resepsi yang berlangung sesuai syariat islam secara sederhana .Sepasang pengantin ini pun masuk ke dalam rumah . Istri menghidangkan makan malam kepada sang suami. Ketika mereka sedang bersama – sama di meja makan, tiba – tiba keduanya mendengar suara ketukan pintu. Sang suami pun terpanjant dan berteriak sampai marah . “ siapa yang datang pada saat – saat seperti ini ?”

Sang istri bergegas membuka pintu. “siapa di luar ?” tanya istri, sambil berdiri di bali pintu .

Sebuah suara terdengardari luar, “pengemis butuh sedikit makanan”
Ia pun butuh kembali menghadap suaminya yang segera bertanya kepadanya, “siapa dia ?”

“Seorang pengemis yang minta sedikit makanan .”

“ooo, ini rupanya yang mengganggu malam pertama kita,” celetuk suaminya dengan nada marah . Ia pun segera keluar menemui pengemis itu dan memukulnya dengan keras, setelah itu mengsirnya dengan kasar. Sang pengemis itu pun keluar dengan membawa rasa lapar dan perih yang memnuhi jiwa , raga, dan kehormatannya .

Si suami kembali pada istrinya dengan perasaan kacau akibat pengemis yang telah memutus kesenangannya tadi . Apa yang terjadi kemudian ? Tiba – tiba saja, ia seperti orang gila yang kerasukan. Dunia yang luas terasa sempit baginya . Ia pun keluar dari rumahnya dan berteriak – teriak sambil meninggalkan istrinya yang ketakutan. Melihat kenyataan suaminya yang telah meninggalkan dirinya di malam pengantin ia yakin semua ini telah ditakdirkan Allah Subhanahu wa ta’ala .

Namun wanita ini tetap bersabar . Ia sabar menjalani kehidupan dalam kesendirian. Setelah 15 belas tahun berlalu, satanglah seorang pria muslim melamarnya . Ia pun menerima dan berlangsunglah pernikahan .

Pada malam pertama, sepasang pengantin baru ini duduk berdua di meja makan untuk santap malam bersama . Tiba – tiba  mereka mendengar sauara ketukan pintu. Sang suami berkata kepada istrinya “Tolong bukakan pintu”.

Si istri pun beranjak membukakan pintu, dan bertanya dari balik pintu, “siapa diluar ?”

Terdengarlah suara dari luar, “ Pengemis yang butuh sedikit maknan”.

Ia pun kembali kepada suaminya yang menanyakan tentang tamu yang mengetuk pintu . 
“pengemis yang meminta sedikit makanan “ jawab sang istri

Suaminya pun mengangkat hidangan dengan kedua tangannya berkata," Dinda, berikan semua makanan ini padanya . Panggilah dia agar ia bisa makan sampai kenyang . Siasanya itulah kita yang makan .“

Sang istri segera menghidangkan makanan kepada pengemis . Setelah itu , ia beranjak menemui suaminya sambil menangis . Suaminya terheran – heran lalu bertanya “ Ada apa ? Kenapa menangis ? Apa yang terjadi ? Apa dia memaki dinda ?”

Wanita itu menjawab “ Tidak “ , sementara air mata mengalir deras sari kedua matanya .

“apa ia menyakiti dinda “

“ Tidak”

“ Lalu , kenapa dinda menangis ?”

“pria yang duduk di pintu dan memakan makanan itu adalah suamiku lima belas tahun yang lalu . Pada malam pertama kami, ada seorang pengemis yang mengetuk pintu . Ia menghajar pengemis itu dan mengusirnya . Setelah itu, ia datang menemuiku dengan muka cemberut . Aku mengira ia adalah jin, atau sedang kerasukan syaithan . Ia keluar dalam keadaan linglung , pergi tak tentu arah . Sejak saat itu aku tak pernah melihatnya lagi sampai hari ini . Sekarang, ia menjadi pengemis “

Tak dinyana, suaminya pun menangis . Sang istri balik terheran bertanya “ Apa yang membuat kanda menangis ?”

“Tahukah dinda, siapa pengemis yang dihajar suamimu itu ?”

“Siapa ? “

“Aku”

Maha suci Allah, sungguh dunia itu berputar , kadang kita ada diatas dan terkadang kita ada di bawah . Dan sungguh kuasa Allah sangat besar, ketika seseorang berperilaku zhalim , maka sungguh Allah mha berkehendak untuk berhendak untuk menghukumnya . Dan ketika seseorang bersabar, maka Allah maha memberikan karunia darimana pun tempat yang ia bisa dapatkannya .



Sumber :  Badwilan, AS . 26 kisah Menggugah Qalbu . 2004 . Jakarta : Pustaka Qalami







Tidak ada komentar:

Posting Komentar