Malam pengantin adalah impian setiap gadis . Pernikahan
adalah tujuan yang berusaha diwujudkan oleh stiap pemuda .Bahkan, sebagian
gadis dan pemuda berusaha meraihnya dengan segala cara, dengan berprinsip
tujuan menghalalkan segala cara, ak peduli cara ini bertentangan dengan norma –
norma islam . Misalnya, mencari kesenangan melalui saling berbagi cerita lewat
telepon, mengadakan pertemuan untuk mengungkapkan perasaan, atau lewat internet
Sebagian remaja putri lainnya menganggap, gadis suci yang
tidak pernah melihat laki – laki dalam hidupnya selain mahramnya, adalah wanita
yang tidak mungkin bisa menikah pada masa ini . Padahal, sebenarnya, terlambat
menikah kadan nikmat tersendiri . Misalnya, allah mempertemukannya dengan seorang
pria shalih yang membahagiakannya sepanjang hidupnya .
Tokoh kita kali ini adalah seorang gadis muslimah yang suci
dan pemalu . Ia memakai cadar, taat beragama dan berbudi mulia . Allah
menganugerahkan kepadanya seorang suami muslim dengan kekuasaan dan takdirnya,
tanpa harus membuka wajah dan dua tangannya atau memamerkan sebagian anggota
tubuhnya, seperti dilakukan kebanyakan wanita saat ini. Mereka berdalih dengan
modernisasi zaman berarti dapat berbicara dengan suara nyaring, mengumabr
senyum dan tawa dihadapan laki – laki tanpa peduli apa pun .
Kini, tibalah saat perkawinan. Usai sudah resepsi yang
berlangung sesuai syariat islam secara sederhana .Sepasang pengantin ini pun
masuk ke dalam rumah . Istri menghidangkan makan malam kepada sang suami.
Ketika mereka sedang bersama – sama di meja makan, tiba – tiba keduanya
mendengar suara ketukan pintu. Sang suami pun terpanjant dan berteriak sampai
marah . “ siapa yang datang pada saat – saat seperti ini ?”
Sang istri bergegas membuka pintu. “siapa di luar ?” tanya
istri, sambil berdiri di bali pintu .
Sebuah suara terdengardari luar, “pengemis butuh sedikit
makanan”
Ia pun butuh kembali menghadap suaminya yang segera bertanya
kepadanya, “siapa dia ?”
“Seorang pengemis yang minta sedikit makanan .”
“ooo, ini rupanya yang mengganggu malam pertama kita,”
celetuk suaminya dengan nada marah . Ia pun segera keluar menemui pengemis itu
dan memukulnya dengan keras, setelah itu mengsirnya dengan kasar. Sang pengemis
itu pun keluar dengan membawa rasa lapar dan perih yang memnuhi jiwa , raga, dan
kehormatannya .
Si suami kembali pada istrinya dengan perasaan kacau akibat
pengemis yang telah memutus kesenangannya tadi . Apa yang terjadi kemudian ?
Tiba – tiba saja, ia seperti orang gila yang kerasukan. Dunia yang luas terasa
sempit baginya . Ia pun keluar dari rumahnya dan berteriak – teriak sambil
meninggalkan istrinya yang ketakutan. Melihat kenyataan suaminya yang telah
meninggalkan dirinya di malam pengantin ia yakin semua ini telah ditakdirkan
Allah Subhanahu wa ta’ala .
Namun wanita ini tetap bersabar . Ia sabar menjalani
kehidupan dalam kesendirian. Setelah 15 belas tahun berlalu, satanglah seorang
pria muslim melamarnya . Ia pun menerima dan berlangsunglah pernikahan .
Pada malam pertama, sepasang pengantin baru ini duduk berdua
di meja makan untuk santap malam bersama . Tiba – tiba mereka mendengar sauara ketukan pintu. Sang
suami berkata kepada istrinya “Tolong bukakan pintu”.
Si istri pun beranjak membukakan pintu, dan bertanya dari
balik pintu, “siapa diluar ?”
Terdengarlah suara dari luar, “ Pengemis yang butuh sedikit
maknan”.
Ia pun kembali kepada suaminya yang menanyakan tentang tamu
yang mengetuk pintu .
“pengemis yang meminta sedikit makanan “ jawab sang istri
Suaminya pun mengangkat hidangan dengan kedua tangannya
berkata," Dinda, berikan semua makanan ini padanya . Panggilah dia agar ia bisa
makan sampai kenyang . Siasanya itulah kita yang makan .“
Sang istri segera menghidangkan makanan kepada pengemis .
Setelah itu , ia beranjak menemui suaminya sambil menangis . Suaminya terheran –
heran lalu bertanya “ Ada apa ? Kenapa menangis ? Apa yang terjadi ? Apa dia
memaki dinda ?”
Wanita itu menjawab “ Tidak “ , sementara air mata mengalir
deras sari kedua matanya .
“apa ia menyakiti dinda “
“ Tidak”
“ Lalu , kenapa dinda menangis ?”
“pria yang duduk di pintu dan memakan makanan itu adalah
suamiku lima belas tahun yang lalu . Pada malam pertama kami, ada seorang
pengemis yang mengetuk pintu . Ia menghajar pengemis itu dan mengusirnya .
Setelah itu, ia datang menemuiku dengan muka cemberut . Aku mengira ia adalah
jin, atau sedang kerasukan syaithan . Ia keluar dalam keadaan linglung , pergi
tak tentu arah . Sejak saat itu aku tak pernah melihatnya lagi sampai hari ini
. Sekarang, ia menjadi pengemis “
Tak dinyana, suaminya pun menangis . Sang istri balik
terheran bertanya “ Apa yang membuat kanda menangis ?”
“Tahukah dinda, siapa pengemis yang dihajar suamimu itu ?”
“Siapa ? “
“Aku”
Maha suci Allah, sungguh dunia itu berputar , kadang kita
ada diatas dan terkadang kita ada di bawah . Dan sungguh kuasa Allah sangat
besar, ketika seseorang berperilaku zhalim , maka sungguh Allah mha berkehendak
untuk berhendak untuk menghukumnya . Dan ketika seseorang bersabar, maka Allah
maha memberikan karunia darimana pun tempat yang ia bisa dapatkannya .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar