EKG merupakan alat perekam aktivitas listrik jantung didalam tubuh . Ketika terjadi penyimpangan – pemyimpangan pada rekaman kelistrikan jantung, maka dapat kita dapat mendiagnosis berbagai macam kelainan jantung .
Dalam keadaan istirahat, sel jantung berada dalam keadaan terpolarisasi secara elektris, yaitu pada bagian dalam sel jantung bermuatan lebih negatif . Polaritas listrik ini dijaga oleh pompa membran yang menjamin ion – ion (kalium, natrium, klorida, kalsium) yang diperlukan untuk mempertahankan bagian dalam sel agar bersifat elektronegatif .
Ketika terjadi depolarisasi, sel jantung akan kehilangan negativitas internalnya . Depolarisasi berjaan dari satu sel ke sel lain yang dengan begitu menghasilkan gelombang depolarisai yang berjalan ke seluruh jantung . Gelombang depolarisasi ini menggambarkan aliran listrik, yakni arus listrik yang dapat dideteksi dengan elektroda – elektroda yang diapasang pada permukaan tubuh . Setelah depolarisasi selesai, maka sel jantung dapat memuilihkan polaritasnya dengan repolarisasi yang juga dapat direkam oleh EKG .
Perlu kita ketahui juga bahwa jantung memiliki sel pacu yaitu Sa node . Sel – sel nilah yang dapat mencetuskan impul dengan frekuensi sebesar 60 – 80 kali permenit
EKG
Pada kertas ekg, terdapat gambaran berbentuk kotak – kotak besar maupun kecil yang memiliki arti pada sumbu horizontal berhubungan dengan waktu sedangkan pada vertikal menunjukan voltase . Pada sumbu horizontal, satu kotak kecil menggambarkan 0,04 detik dan kotak besar bernilai lima kali kotak kecil sehingga bernilai 0,2 detik . Pada sumbu vertikal, satu kotak kecil menggambarkan 0,1 mV dan satu kotak besar menggambarkan 0,5 mV
PERISTIWA PADA EKG
DEPOLARISASI ATRIUM
Sa node akan mencetuskan impuls listrik secara spontan (tidak terliht EKG), Dan gelombang depolarisasi pun dimulai dengan ke seluruh miokard atrium . Aktivitas depolarisasi dan kontraksi yang menyebar melalui miokard atrium dari awal sampai akhir atrium ini berlangsung sepersekian detik yang terekam pada EKG sebagai gelombang P1
Dari segi anatomis, SA node berlokasi di atrium kanan, sehingga pada awal merupakan depolarisasi atrium kanan, dan pada akahir merupakan depolarisasi atrium kiri
Setelah terjadi depolarisasi atrium, maka kontraksi atrium dicegah agar tidak sampai ke ventrikel, pencegahan terebut dilakukan oleh gerbang listrik penghubung antara atrium dan ventrikel yang bernama AV node .
Pada perlambatan konduksi secara fisiologis ini berfungsi untuk memberi waktu kepada atrium untuk mengosongkan seluruh isi darahnya ke ventrikel sebelum ventrikel berkomtraksi . Hal tersebut dapat terlihat pada EKG dengan gambaran jeda setelah gelombang P
DEPOLARISASI VENTRIKEL
Setelah terjadi perlambatan oleh AV node, konduksi berlanjut ke Berkas His yang merupaka kelanjutan dari AV node . Berkas His bercabang menjadi 2 , ke kiri dan ke kanan . Cabang Berkas His kanan memmbawa arus listrik ke sisi kanan septum interventrikular hingga apex ventrikel kanan kanan . Sedangkan Cabang Berkas His kiri bercabang ke 3 fasikula . Yaitu fasikula septum ( Bagian Septum Interventrikular yang memisahkan ventrikel kiri dan kanan) fasikula anterior (permuaan anterior ventrikel kiri) fasikula posterior ( permukaan posterior ventrikel kiri)
Setelah melalui percabangan berkas serta fasikula, nantinya akan berujung pada serat purkinje yang berfungsi untuk menghantarkan listrik ke dalam miokardium ventrikel .
Depolarisasi ventrikel tampak pada gambaran EKG dengan terjadinya defleksi baru yang disebut dengan kompleks QRS . Amplitudo pada kompleks QRS jauh lebih besar dibandingkan gelombang P yang disebabkan oleh miokardium ventrikel yang jauh lebih besar dibandingkan atrium
1. Gelombang Q : Defleksi pertama mengarah kebawah
2. Gelombang R : Defleksi pertama kearah atas
3. Gelombang R’ : Defleksi kedua kearah atas
4. Gelombang S : Defleksi pertama kearah bawah setelah keatas, dan gelombang selanjutnya setelah keatas pun disebut gelombang S
REPOLARISASI
Setelah sel Miokardium berkontraksi , maka akan terjadi masa refrakter yang tidak dapat teraktivasi sampi masa refrakter telah selesai yang disebut dengan repolarisasi . Pada EKG , gambaran repolarisasi ventrikel ini terlihat dengan adanya gambaran T .
GARIS – GARIS LURUS
Segmen adalah garis lurus yang menghubungkan 2 gelombang . Interval adalah Satu gelombang ditambah dengan garis lurus yang menghubungkan dengan gelombang lain .
·
Interval PR : Gelombang P dan garis lurus penghubung dengan QRS . Memiliki arti waktu mulai dari depolarisasi atrium hingga awal depolarisasi ventrikel
· Segmen PR : Garis lurus penghubung akhir gelombang P dan awal gelombang QRS . Yang memiliki arti waktu akhir depolarisasi atrium hingga awal depolarisasi ventrikel
· Segmen ST : Garis lurus pada akhir komplex QRS dengan awal gelombang T . Yang memiliki arti waktu mulai akhir ventrikel depolarisasi hingga awala repolarisasi
· Interval QT : Komplex QRS + Segmen ST + Gelombang T . Yang memiiliki arti awal depolarisasi ventrikel hingga akhir repolarisasi ventrikel
· Interval QRS : Mengukur waktu depolarisasi ventrikel
SUDUT JANTUNG
EKG standar terdiri dari 12 sadapan . Dua elektrode dipasang dikedua lengan, dua di kedua tungkai . Semua elektrode ini menggmbarkan 6 sadapan extrimitas (3 sadapan standar dan 3 sadapan tambahan) 6 elektrode lain ditempatkan disepanjang dada yang menghasilkan sadapan prekordial
SADAPAN EXTRIMITAS
Sadapan extrimitas memandang gaya – gaya listrik yang bergerak keatas dan ke bawah serta ke kiri dan ke kanan . yang setiap EKG Bergantian berperan sebagai kutub postif atau kutub negatif
o Sadapan I : Dihasilkan dengan cara menjadikan lengan kiri sebagai kutub positif dan lengan kanan sebagai kutub negatif sudut orientasinya 0
o Sadapan II : Menjadikan tungkai sebagai kutub postif dan lengan kanan sebagai kutub negatif . Sudut orientasinya 60
o Sadapan III : : Menjadikan tungkai sebagai kutub postif dan lengan kiri sebagai kutub negatif . Sudut orientasinya 120
o AVL : Menjadikan lengan kiri kutub positif dan extrimitas sebagai kutub negatif . Sudut orientasinya -30
o AVR : Menjadikan lengan kanan sebagai kutub positif dan extrimitas sebagai kutub negatif . Sudut orietasinya -150
o AVF : Menjadikan tungkai sebagai kutub positif dan extrimitas lain sebagai kutub negatif . Sudut orientasinya 90
Sadapan II , III, AVF . Disebut sadapan inferoir karena memandang permukaan inferior jantung (bagian dasar jantung yang bersandar pada diafragma .
Sadapan I , AVL Disebut sebagai sadapan lateral kiri yang mempunyai pandangan lateral kiri jantung
AVR Mengarah kebagian lateral kanan jantung
ENAM SADAPAN PREKORDIAL
§ V1 : Sela iga 4 sebelah kanan sternum
§ V2 : Sela iga 4 sebelah kiri sternum
§ V3 : Diantara V2 dan V4
§ V4 : Sela iga 5 pada linea Midklavikular
§ V5 : Diantara V4 dan V6
§ V6 : Sela iga 5 pada linea Midaxilar
Sadapan V1 dan V2 terletak langsung diatas ventrikel kanan . V3 dan V4 terletak di Septum Interventrikel . V5 dan V6 diatas ventrikel kiri
Daftar pustaka :
- Thaler, Malcol . The only ECG BOOK YOU’LL EVER NEED. 5th Edition . 2007 . Lippincot William & Wilkins
- Jones, Shirley . ECG Notes Interpretation and Management Guide . 2005 . F.A Davis Company Philadelphia